Makna Diriku Bagi Diriku Sendiri

Meski aku tidak berpikir untuk kenyenangkan orang lain, (maksud dari orang lain itu semua orang yang bukan diriku sendiri) atau menyenangkan siapa saja, malah seringkali juga tidak berpiiir untuk menyenangkan diri sendiri. Dan terkadang aku sering lupa akan pentingnya diriku bagiku sendiri, dan bahkan lebih sering berpikir tentang pentingya diriku bagi orqng lain, baik itu pribadi ataupun umum.

Saat aku menyadari hal itu (saat-saat tertentu) akupun berpikir sederhana, 'Jika aku tidak bisa menyenangkan diriku sendiri, bagaimana mungkin aku bisa menyenangkan orang lain' atau juga berpikir 'Jika aku tidak bisa memaknai betapa pentingnya diriku bagi diriku sendiri, kenapa juga aku harus memaknai netapa pentingya diriku bagi orang lain'.

Mungkin aku termasuk.dari sekian banyaknya orang dari golongan para pecundang, yang selalu mendahulukan makna penting bagi orang lain, sementara diri sendiri diabaikan, bahkan kadang sampai rela berkorban demi orang lain walau seringkali pengorbanan tersebut tidak berarti

Seharusnya aku berpikir dengan logika yang berdasarkan realita, bahwa apapun pendapat orang 'Diri sendiri harus diutamakan dan didahulukan', lupakan pendapat orang bahwa kegiatan tersebut adalah salah dan tidak baik, karena sebenarnya mereka yang berbendapat seperti itu lebih egois lagi, karena sebenarnya mereka merasa 'Keinginannya pada diriku tidak terpenuhi, atau diriku tidak mau melaksanakan kehendaknya' sehingga mereka berpendapat demikian

Jika ada yang bilang aku 'Egois', mungkin yang bilang tersebut tidak tahu makna 'Egois'. Asal tahu saja bahwa sebenarnya Egois itu adalah memaksakan keinginan agar dilaksanakan oleh orang lain demi kesenangannya sendiri, entah yang melasanakan itu senang atau menggerutu tidak penting, yang penting keinginannya terlaksana

Begitu pentingnya diriku bagiku sendiri, begitu bermaknanya diriku bagiku sendiri, agar mungkin aku bisa bermakna bagi orang-orang terdekatku

No comments:

Post a Comment